Bagi kebanyakan ibu, nafsu makan bisa meningkat pada masa
kehamilan. Rasanya ingin menyantap segala macam makanan. Apalagi bila
berhadapan dengan penganan berkuah gurih, hangat, dan pedas seperti mie instan.
Makanan
cepat saji memang mudah menggugah selera. Namun menurut Suradal Sastradibrata,
dokter spesialis kebidanan Rumah Sakit Bersalin Permata Bunda, Pandeglang, Jawa
Barat, perempuan hamil haruslah mengurangi junk food dan mie instan. Bahkan bila bisa,
menghindarinya.
"Sebab
mie instan mengandung banyak karbohidrat, kalori, serta garam yang tidak baik
untuk masa pertumbuhan janin," kata Suradal ketika diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo
Indonesia,Sabtu, 14 Juni 2014.
Muatan monosodium
glutamate atau MSG
pada mie instan pun sangat tinggi. Zat penguat atau pemodifikasi rasa makanan
ini juga berdampak negatif pada pertumbuhan jabang bayi.
Dalam
sebungkus mie cepat saji dengan berat bersih 70 gram, Suradal melanjutkan,
biasanya terkandung natrium sebanyak 1.380 miligram. Jumlah yang tergolong
tinggi, hingga dapat menimbulkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi
selama masa kehamilan.
Ia
menyarankan agar ibu hamil membiasakan hidup sehat dengan menghindar dari
bayangan bahaya mie instan. Jika lapar, roti atau buah-buahan dapat menjadi
menu pilihan untuk mengganjal perut. Sebab kualitas nutrisi yang masuk ke tubuh
ibu hamil akan menentukan perkembangan janin. Semakin baik mutu asupan makanan,
calon bayi dalam kandungan pun bakal tambah sehat.
"Belajar
hidup yang sehat bisa dimulai dengan memperhatikan asupan makanan," ujar
Suradal. "Asupan yang bersifat natural jauh lebih baik ketimbang penganan
instan."
Surandal
sendiri mengakui sulitnya mendapatkan makanan yang enak dengan gizi serta
nutrisi bagus bagi ibu hamil. Tapi ia mengingatkan, supaya perempuan hamil
tetap selektif memilih menu santapan. Sebab mereka tidak hanya menyantap makan
untuk diri sendiri. "Juga bagi janin yang sedang dikandung," kata
dia.