Laman

Rabu, 28 Mei 2014

BAHAYA MAKAN MIE INSTAN BAGI IBU HAMIL


Bagi kebanyakan ibu, nafsu makan bisa meningkat pada masa kehamilan. Rasanya ingin menyantap segala macam makanan. Apalagi bila berhadapan dengan penganan berkuah gurih, hangat, dan pedas seperti mie instan.
Makanan cepat saji memang mudah menggugah selera. Namun menurut Suradal Sastradibrata, dokter spesialis kebidanan Rumah Sakit Bersalin Permata Bunda, Pandeglang, Jawa Barat, perempuan hamil haruslah mengurangi junk food dan mie instan. Bahkan bila bisa, menghindarinya.
"Sebab mie instan mengandung banyak karbohidrat, kalori, serta garam yang tidak baik untuk masa pertumbuhan janin," kata Suradal ketika diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia,Sabtu, 14 Juni 2014.
Muatan monosodium glutamate atau MSG pada mie instan pun sangat tinggi. Zat penguat atau pemodifikasi rasa makanan ini juga berdampak negatif pada pertumbuhan jabang bayi.
Dalam sebungkus mie cepat saji dengan berat bersih 70 gram, Suradal melanjutkan, biasanya terkandung natrium sebanyak 1.380 miligram. Jumlah yang tergolong tinggi, hingga dapat menimbulkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi selama masa kehamilan.
Ia menyarankan agar ibu hamil membiasakan hidup sehat dengan menghindar dari bayangan bahaya mie instan. Jika lapar, roti atau buah-buahan dapat menjadi menu pilihan untuk mengganjal perut. Sebab kualitas nutrisi yang masuk ke tubuh ibu hamil akan menentukan perkembangan janin. Semakin baik mutu asupan makanan, calon bayi dalam kandungan pun bakal tambah sehat.
"Belajar hidup yang sehat bisa dimulai dengan memperhatikan asupan makanan," ujar Suradal. "Asupan yang bersifat natural jauh lebih baik ketimbang penganan instan."
Surandal sendiri mengakui sulitnya mendapatkan makanan yang enak dengan gizi serta nutrisi bagus bagi ibu hamil. Tapi ia mengingatkan, supaya perempuan hamil tetap selektif memilih menu santapan. Sebab mereka tidak hanya menyantap makan untuk diri sendiri. "Juga bagi janin yang sedang dikandung," kata dia.





Senin, 12 Mei 2014

MANFAAT MENGURANGI ASUPAN NASI PUTIH




Nasi menjadi menu sehari-hari dalam makanan kita. Bahkan konsumsi nasi biasanya lebih besar, dari pada konsumsi lauk sebagai 'teman' makan. Nasi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan, dari kehidupan masyarakat kita.

Tapi jika Anda memiliki aktivitas fisik yang sedikit, Anda harus mengurangi konsumsi nasi, terutama nasi putih. Nasi adalah sumber karbohidrat yang cukup tinggi, dan akan diolah menjadi glukosa, yang jika tidak ada aktivitas fisik, maka akan disimpan di dalam tubuh. Akibatnya, kadar gula darah akan meningkat, dan itu tidak baik bagi kesehatan, terutama bagi penderita diabetes